Jinton: Genkai hakuri no jutsu

Jinton: Genkai hakuri no jutsu

→Kanji: 尘 遁, 原 界 剥离 の 術.
→Romaji_Jinton: Genkai Hakuri no Jutsu.
→Viz manga_ Partikel Gaya: Jutsu pelepasan atom.

#Debut
→Manga chapter 466.
→Anime Naruto Shippuden Episode 204
→Video Game: Naruto Shippūden 3D: new world.
→Muncul dalam Anime, Manga dan Game.

#Data
→Klasifikasi: kekkei Tota,
ninjutsu.
→Jenis: elemen debu.
→Kelas: Serangan.
→Jarak: Semua jarbk.
→segel Tangan: Tikus→ Boar→ Ular.

#Pengguna.
→Ōnoki
→MU (Manga saja)

Pengguna menggunakan elemen Debu untuk membuat struktur, dengan bola yang terletak di tengahnya, antara telapak tangannya.

Struktur itu mengembang dengan cepat dalam ukuran nya ketika sedang didorong ke arah target yang diinginkan dan membuat perangkap bagi musuh mereka di dalam batas batasnya.
Bentuk Bola itu kemudian tampaknya meledak dengan sejumlah kekuatan yang besar, sedangkan dinding eksterior struktur itu efektif membatasi ukuran radius ledakan, yang mengakibatkan hancur nya segala sesuatu dan siapapun yang tertangkap di dalam jutsu itu, seperti dihancurkan hingga menjadi partikel debu.

Teknik ini tidak punya efek samping hanya kekuatan fisik yang dapat mempengaruhi penggunaan, tetapi juga dapat mempengaruhi chakra bertahan secara bertahap.
diperlihatkan dari Ōnoki saat penggunaan jutsu itu untuk menghancurkan susano madara.

Kerusakan yang di timbulkan dari teknik ini bervariasi, tergantung pada bentuk awal dari struktur yang dibuat.

Misalnya, ketika dibuat dalam bentuk kubus, struktur itu memiliki radius ledakan relatif kecil. meminimalkan kemungkinan jaminan kerusakan.

Versi dalam bentuk kerucut itu disimpulkan cukup untuk berpotensi menghancurkan seluruh pulau.

Ketika dua teknik ini saling bertabrakan, pasangan 2 strukur ini akan bersatu jadi 1 bola dan dapat menciptakan ledakan yang sangat besar, dimana benda2 yang terkena radius ledakan akan menjadi berbentuk bubuk.


#Bentuk.

Teknik ini dapat di bentuk dalam 3 bentuk, termasuk kerucut, silinder dan kubus.
Menurut onoki, perbedaan bentuk itu di sebabkan karena kesenjangan generasi dengan pengguna nya.