Sebelumnya : Naruto Chapter 628 Badai melanda medan pertempuran.
Apa yang Juubi lakukan telah
menciptakan bencana yang luar
biasa. Petir menyambar-nyambar,
dan ledakkan yang tercipta tak
ubahnya seperti ledakan bom atom. Gunung-gunung, buki-bukit, hancur
menjadi serpihan kerikil. "Aku yakin ini sudah cukup untuk
membersihkan mereka." ucap Madara
yang berlindung di balik Susano'onya.
Namun ketika suasana kembali
normal, Madara kaget. Meski tampak
kesakitan, para shinobi masih bisa bertahan. Chakra yang Naruto
berikan tetap melindungi mereka. "Naruto... melindungi kita lagi..." ucap
Chouji dalam hati. Kemudian dari
yang rebah akibat serangan tadi,
para shnobi kembali berdiri. "Naruto-
kun..." Hinata khawatir. @[0:1:☆ Chapter 629 |LUBANG ANGIN|☆] Sebuah Badai menggelora Dimedan
Peperangan... "GROOOOO...." (Terlihat dari kejauhan Juubi si ekor
10 yang sudah tegap berdiri) "JDUUUARRRRRRRR...." (Ledakan dahsyat ditengah-tengah
medan peperangan, Juubi seperti
terlepas kendali oleh madara.
Madara ET juga sudah meng-
aktifkan susano'o dan berlindung
didalamnya) Kening Naruto berdarah, lengan
pakaiannya sudah tak utuh lagi
akibat menahan serangan, dan ia
mulai kehabisan nafas. Tapi, Naruto
tetap bersemangat, "Seranganmu
tak mempan!!" ucapnya sambil menatap tajam ke arah Madara. Bersama dengan Naruto, tampak
semangat dari bijuu-bijuu yang ada.
(shukaku , matatabi , isobu , son
goku , kokou , saiken , chomei ,
Gyuuki dan kurama) Dan dalam dirinya, tampak tekad
dari sang legenda, Rikudo Sennin.
Dengan itu semua, Naruto tak takut
untuk menghadapi Madara yang
berada di depannya, berdiri di atas
monster terkuat, Juubi. "Groooarrr!!!!" Juubi berteriak dan
mencakupkan tangannya. Dan
perlahan, tubuh kurusnya menjadi
berisi, semakin bersisi. Otot-ototnya
membesar, tampak kalau Juubi akan
kembali berevolusi, menuju wujudnya yang semakin sempurna. "Uukhhh..." ternyata semangat dan
tekad saja tak cukup. Naruto
tampak sudah tak tahan lagi dan
kemudian terjatuh. Dan bersamaan
dengan itu, chakra-chakra yang
menyelimuti para shinobi menghilang. "Chakranya...
menghilang..." ucap salah satu shinobi. "Memang hanya sampai sejauh inilah
yang bisa kau lakukan." ucap Madara.
"Aku sudah menemukan hal lain yang
lebih menarik. Jadi, aku akan segera
mengakhirimu." Saaattt!!! Para shinobi tak
membiarkan Madara menyerang.
Mereka bersama-sama membentuk
suatu barisan, berdiri di depan
Naruto, melindunginya. Kini adalah
giliran mereka, giliran mereka untuk melindungi Naruto. "Semuanya!! Ayo
gabungkan kekuatan kita!!" ucap
Hinata. "Naruto, aku akan
menyembuhkanmu." Sakura berada di
belakang Naruto dan hendak
menyembuhkannya. "Kalian semua..."
Naruto senang bisa punya teman-
teman seperti mereka. Sementara itu, Kakashi dan Obito
telah sampai di dimensi lain. Obito
terjatuh, sementara Kakashi mampu
mendarat dengan baik dan langsung
menyerang dengan Raikiri. Namun
sesaat sebelum serangan Kakashi mengenai wajah Obito, Kakashi malah
berhenti. "Heh...kau masih ragu-ragu ?." ucap
Obito. "Sejauh ini, kau punya banyak
peluang untuk menghabisiku. Tapi...
aku terkejut kau menunjukkan rasa
belas kasihan terhadap musuh di
hadapanmu." lanjutnya. Seingat Obito, Kakashi adalah orang kejam yang
bahkan tega membunuh Rin, rekannya
sendiri. Kakashi terdiam. Obito : "aku terkejut melihatmu
merasa kasihan kepada musuhmu
dalam pertarungan" Kakashi masih terdiam. Obito : "apa kau merasa bersalah ,
karena kau tidak bisa menepati
janjimu kepadaku..?" Kakashi menghentikan raikirinya. Obito : "apa kau berusaha
mengubahku..?" Kakashi : "Obito...mari hentikan ini
semua..mimpimu adalah menjadi
hokage..mimpi naruto masih sama
seperti itu..naruto mengatakan hal
yang sama denganmu dimasa lalu.." Kakashi masih berharap kalau Obito
bisa kembali. "Secara tak sadar, kau
melengkapi Naruto dan dirimu sendiri.
Kau mencoba untuk mendengarkan
Naruto seolah itu adalah dirimu
sendiri. Apa kau yakin kalau dirimu di masa lalu tak akan menyesali apa
yang kau lakukan sekarang? Aku
yakin kau bisa mengerti perasaan
Naruto. Kau masih bisa kembali,
untuk menjadi seperti dirimu di
masa lalu..." Kakashi : "apa kau yakin kau tidak
ingin menjadi dirimu yang dulu..aku
yakin kau pasti bisa mengerti
perasaan naruto..kau masih bisa
kembali menjadi dirimu yang dulu.." "Hahaha." Obito malah tertawa.
"Justru karena aku mengerti
perasaan Naruto lah, maka aku ingin
mendengar semua yang dia pikirkan
dan kemudian membantahnya!!" Kakashi : "Obito..." "Dan akan kukatakan satu hal
padamu. Adalah hal bodoh kalau kau
merasa bersalah padaku. Kalau kau
berpikir aku memulai perang ini
hanya karena kau dan Rin, kau
salah!!" Obito bangun, sengaja menancapkan
Raikiri Kakashi ke dirinya sendiri.
"Aku tahu semuanya." ucap Obito,
dengan tubuh yang kini telah ditusuk
oleh Kakashi. Dan perasaan itu,
kakashi mengingatnya... Perasaan seperti saat tangannya menembus
tubuh Rin dulu... "Aku juga tahu kalau Rin memilih
sendiri untuk mati... dengan tertusuk
oleh Raikirimu. Saat itu, Rin telah
diculik oleh Kirigakure dan dijadikan
sebagai jinchuriki Sanbi. Kau berhasil
menyelamatkannya, tapi itu juga merupakan rencana Kirigakure.
Mereka bahkan berpura-pura untuk
mengejarmu agar kalian segera lari
menuju desa. Mereka memang ingin
agar Rin ke desa, dan kemudian
melepaskan Sanbi di sana. Jadi, desa akan diserang. Rin mengetahui hal
itu, jadi saat kau hendak menyerang
musuh dengan Raikirimu, dengan
cepat ia bergerak menuju
seranganmu. Dia memutuskan untuk
mati di tangan orang yang dicintainya. Demi melindungi desa." "!!" Kakashi teringat akan saat-saat
itu. Saat dalam pelariannya, bersama
dengan Rin, perempuan itu sudah
meminta padanya. "Kakashi, bunuh
aku!! Mereka hanya ingin
memaanfaatku, mungkin aku akan menyerang desa!!" "Tapi aku sudah berjanji pada Obito
kalau aku akan melindungimu. Tak
mungkin aku melakukan hal itu. Pasti
masih ada jalan lain..." ucap Kakashi.
saat itu "Huh, tapi apapun itu, tetap saja kau
tak bisa melindungi Rin." ucap Obito.
"Di dalam pikiranku, Rin belum mati,
jadi yang mati itu hanyalah palsu. Rin
hanya akan menjadi Rin kalau dia
masih hidup. Sistem yang menciptakan semua ini... desa...
shinobi... inilah yang membuatku
kehilangan harapan. Dunia ini... dunia
yang palsu ini..." "Naruto mengatakan kalau... tak
memiliki teman di hatimu adalah hal
yang paling menyakitkan." Kakashi
menarik tangannya. "Aku memberi
tahunya kata-katamu. Kau sama
seperti Naruto. Dan kupikir kau masih..." "Lihat!!" Obito menunjukkan bekas
serangan Kakashi tadi. Serangan
Kakashi meninggalkan lubang besar di
dadanya. Dan secara mengejutkan,
tak ada apapun di sana. kosong.
"Tak ada apapun di dalam hatiku!! Tapi, aku tak merasakan rasa sakit
sama sekali!! Kau tak perlu merasa
bersalah, Kakashi!!! Lubang ini
tercipta oleh neraka dunia ini!!" Bersambung ke Naruto Chapter 630
No comments:
Post a Comment