expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Search This Blog

Wednesday, May 15, 2013

Versi Teks Naruto Chapter 630

Sebelumnya : Naruto Chapter 629 "Aku tak memiliki apapun di sini
selain rasa sakit." ucap Obito
sambil memperlihatkan lubang di
dada kirinya. "Apa inti dari itu
semua? Itulah kenapa aku kesal
dengan semuanya. Tidakkah kau juga sudah menderita cukup
lama? Di depan makam Rin... di
depan makamku..." Kakashi hanya bisa terdiam, dan
mengingat sosok mantan sahabat
kecilnya itu. "Kakashi, tak apa."
ucap Obito lagi. "Kau tak perlu
menahan rasa sakit itu lagi."
lanjutnya. "Rin ada di sini. Aku menyukaimu,
Kakashi." Tiba-tiba muncul sosok Rin dan
Obito di sebelah kanan dan kiri
Kakashi. Obito menggunakan
genjutsunya untuk memunculkan
dua sosok kenangan tersebut.
"Lihatlah apa yang kau harapkan. Di dunia ilusi ini, kau bisa memiliki
apapun. Lubang di hatimu, akan
bisa tertutup lagi..."


Naruto Chapter 630
- Sesuatu yang Bisa Menutup Lubang
Batsss!!! kakashi menebas dua
sosok bayangan yang hanya ilusi
tersebut dengan raikiri miliknya.
"Rin sudah mati, dan kau masih
hidup!!" ucap kakashi. "Apa kau benar-benar berpikir...
apa kau benar-benar berpikir
kalau ini bisa menutup lubang di
hati seseorang? Jangan
menghapus ingatanmu terhadap
Rin!! Dia mencoba untuk melindungi desa dengan mengorbankan
nyawanya!! Sebanya apapun kau
menciptakan khayalan, itu tak
akan mampu menutupi lubang di
hatimu!!" ----- Naruto Chapter 630 ----- "Groooarrrrr!!!!!!!!!" Juubi yang
tubuhnya mulai berisi membuka
mulutnya lebar-lebar, benar-benar
lebar, saking lebarnya sampai
menyentuh perut. Kemudian dari
mulut lebarnya tersebut, muncul sesuatu berbentuk kelopak bunga
raksasa. "Dia berubah bentuk lagi!!" ucap
darui. Bee terdiam melihatnya,
sementara, hachibi yang lebih
tahu memberi penjelasan. "Tidak,
setelah ini dia akan kembali lagi
seperti semula. Dia hanya hendak melakukan serangan. Itu adalah
step terakhir sebelum perubahan
terakhirnya. Naruto sedang dalam
masa penyembuhan, sementara
Kyuubi memeras chakranya. Ini
adalah giliran kita, Bee!" ucap Hachibi. "Tepat sekali!! Sekarang kitalah
yang memimpin orang-orang!!" Bee
bersiap. "Dengarkan aku, Bee.
kalau kita membiarkannya sampai
ke mode final, maka kita akan
berakhir." Whusssss!!!!! Dari ujung kelopak
bunga tersebut, Juubi membentuk
suatu bijuudama raksasa,
bijuudama super besar. "Juubi tak segan-segan lagi,
mungkin dia melihat bijuu di dalam
Naruto dan kemudian menjadi tak
sabar." pikir Madara yang berdiri
di atas sebuah batu. "Huh,
menyebalkan, padahal aku baru saja akan bersenang-senang."
ucapnya. "Benda itu semakin bertambah
besar dan besar..." ucap
Shikamaru.
"A-apa serangan itu mengincar
Naruto!?" ucap Chouji.
"Bisa apa kita melawan itu tanpa chakra Naruto!?" ucap shinobi lain. "Kita tak boleh menyesal setelah
apa yang terjadi!!" teriak Sakura.
"Naruto telah melakukan
sebisanya!! Aku bisa tahu itu dari
kata-katanya!!" Naruto teringat
kata-kata Naruto waktu itu. "Ya!! Dia telah melakukan yang
terbaik demi melindungi shinobi
biasa seperti kita!!" ucap seorang
shinobi. "Bukan itu yang
kumaksud!!" ucap Sakura. "Dia...
Naruto telah membuat kita sadar kalau kita semua adalah
rekannya." "Aku akan membuat Naruto pulih
sepenuhnya!!" ucap Sakura. "Setiap
dari kita harus menggunakan
seluruh kekuatan kalian!! Kalaupun
kita mati, lebih baik mati karena
bertarung daripada mati karena tak melakukan apapun!!!" "Heh..." Shikamaru tersenyum, dan
semngatanya kembali. "Ino, aku
ingin kau menghubungkanku pada
seseorang." pintanya pada Ino. "Apa kau punya suatu ide?"
"Kau hebat, Shikamaru!!" ucap
Chouji. Setelahnya, dengan bantuan Ino,
Shikamaru berkomunikasi dengan
Kitsuchi. "!!" Kitsuchi sadar. "Kau..
anaknya SHikaku, kan?" "Kitsuchi-san, dengarkan aku."
pinta Shikamaru. "Ajari aku tehnik
elemen tanah sederhana seperti
tehnik dinding pelindung, sesuatu
yang shinobi yang bukan dari
Iwagakure bisa melakukannya juga." "Siapapun bisa menggunakan jutsu
dinding pelindung, tapi tak akan
sebagus itu, dan lebih penting
lagi..." "Tidak, yang penting semuanya
bisa melakukannya." ucap
Shikamaru. "Kita harus melawan
kekuatan lawan dengan jumlah." "Tapi, dindingnya pasti tetap bisa
dihancurkan..." "Meskipun hancur, kalau kita
terus membangun yang baru.
Daripada menahannya dengan
dinding yang kuat, lebih baik kita
memperlambatnya dengan dinding
lemah tapi banyak. Tentu saja, akan lebih baik lagi kalau shinobi-
shinobi dari Iwagakure bisa
membangun dinding-dinding yang
kuat." ucap Shikamaru. "Aku mengerti...
Boleh dicoba, aku akan
mengajarimu segelnya." ucap
Kitsuchi. "Dan juga, Bee-san!" Shikamaru
menghubungi Bee. "Sementara itu,
cobalah untuk membelokkan
serangan itu ke atas sebisa
mungkin dengan menggunakan
tembakkan bijuudama." Bee mengerti, dan Shikamaru
kembali meminta pada Ino, "Ino,
sekarang aku ingin kau
menghubungkanku pada semua
shinobi yang ada di medan perang.
Apa kau bisa melakukannya?" "Tentu saja!!" Ino sangat
bersemangat dan kemudian
membantu Shikamaru untuk
menghubungkan diri. Orang-orang
menggunakan segel tangan untuk
menggunakan jutsu dinding tanah, dan akhirnya... Whussss!!! Juubi menembakkan
bijuudama raksasanya. Dan
haaapp!!! dinding-dinding tanah
dalam jumlah yang sangat banyak
muncul untuk menghalanginya. ----- Naruto Chapter 630 ----- Kembali ke dimensi lain, Obito
masih beradu argumen dengan
Kakashi. "memang, apa salahnya
dengan dunia ilusi? Kenyataan itu
kejam, lubang ini makin lama
hanya akan menjadi semakin lebar." ucap Obito. "Sesuatu tak berjalan sesuai
harapanmu, dan terkadang kau
tak cukup cepat untuk
mendapatkannya..." "Anggap saja contohnya aku!!
Bagaimana, Kakashi!? Bagaimana
bisa aku menutup lubang ini jika
terus berada di dunia yang kejam
ini!!?" "Aku hanyalah kepingan sampah...
Tapi, ada hal yang kupelajari..."
ucap Kakashi. Ia teringat akan
sosok gurunya, murid-muridnya di
tim 7, Hokage ketiga... "Lubang di hatimu bisa ditutup
oleh seseorang. Kalau kau menolak
perasaan temanmu dan dunia ini
hanya karena itu berjalan tak
sesuai keinginanmu, tak akan ada
yang datang padamu... jadi, lubang itu tak akan terisi. Kalau kau lari
tanpa melakukan sesuatu untuk
seseorang, maka seseorang juga
tak akan melakukan sesuatu
padamu. Selama kau masih belum
menyerah, kau masih bisa selamat." Bang!!!!! Bijuudama raksasa Juubi
menerobos kumpulan dinding yang
dibentuk oleh para shinobi. "Ukhhh,
kekuatannya lebih besar dari
dugaanku..." pikir Kitsuchi. "kalau
terus begini..." Grabbb!!! Hachibi menggunakan
tubuhnya sendiri untuk menahan
serangan itu. Namun tetap saja,
bijuudama Juubi terlalu kuat dan
terus melesat. "Kau hanya bisa bicara." ucap
Obito. "Hanya dengan kesal pada
kenyataan ini dan perasaan
temanmu di dunia inilah kau bisa
menemukan kebahagiaan yang
sesungguhnya." "Di dunia ini, shinobi yang
melanggar peraturan adalah
sampah..." ucap Kakashi. "Tapi,
seseorang yang menyianyiakan
temannya adalah lebih rendah dari
sampah... Dan..." kata-kata kakashi masih berlanjut. "Mereka yang
menyianyiakan perasaan
temannya... bahkan lebih buruk
dari itu." Boofttt!!! Tiba-tiba bijuudama
yang ditahan oleh Hachibi
menghilang, lenyap. "!!?" para
shinobi kaget. "Serangannya...
menghilang?" "Aku tak akan menyalahkan
perasaanmu..." ucap Kakashi lagi.
"Meskipun kau menolaknya..." Tappp!!! ternyata yang
menghilangkan serangan tadi
adalah hokage keempat. Hokage
keempat telah sampai di medan
perang, dan kini ia telah berada
tepat di depan Naruto. "Apa aku terlambat?"
"Tidak, kau datang tepat waktu,
ayah." ucap Naruto. Bersambung ke Naruto Chapter 631

No comments:

Post a Comment